Omed-omedan adalah salah satu tradisi unik milik Banjar Kaja, Desa Sesetan. Omed-omedan yang dalam bahasa Indonesia berarti tarik-tarikan merupakan salah satu tradisi yang sangat unik. Tradisi ini sudah ada jauh sebelum pendudukan kolonial Belanda di Bali. Omed-omedan hanya boleh dilakukan oleh seka truna truni Banjar Kaja saja. Biasanya Omed-omedan dilaksanakan pada hari Ngembak Geni atau sehari setelah Hari Raya Nyepi.
Omed-omedan bukanlah atraksi cium-ciuman masal. Dahulu omed-omedan hanya tarik-tarikan semata, melainkan karena perkembangan zamanlah mulai ada cium-ciuman. Jika ada yang mulai cium-ciuman air segera diguyurkan agar ciumannya tidak menjadi lama. Tradisi ini sempat dihentikan, namun dilakukan lagi karena sempat terjadi semacam bencana.
Sebelum omed-omedan dimulai, truna dan truni membentuk dua kelompok yaitu muda dan mudi yang berbaris rapi serta saling memegangi pingang rekan-rekannya yang berada didepan. Orang yang mengambil posisi di depan harus mampu berjalan ke depan
sementara yang lain menarik berlawanan ke belakang. Saat orang yang
didepan berhasil maju ke depan bertemu, disaat itulah keduanya
berpelukan dan berciuman.Bahkan ketika ditelisik lebih jauh ke belakang, saat sedang berlangsung
prosesi omed-omedan ada dua babi muncul ditengah kerumunan dan berkelahi
sampai berdarah-darah. Kejadian ini dipercaya oleh warga banjar sebagai
sebuah anugerah sehingga oleh masyarakat Banjar Kaja dibuatlah Barong
Babi.
Berikut dokumentasinya :
STT membentuk barisan
Saling berpelukan
Barong Babi memasuki arena omed-omedan
Salik tarik-tarikan
Omed-omedan mengandung nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang kental, dengan saling tarik-tarikan maka sikap kekeluargaan semakin terpupuk. Ini adalah tradisi yang syarat akan nilai kemanusian bukan tradisi yang belandaskan hawa nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar